Gagal Jantung

Adalah kondisi dimana jantung tidak mampu mempertahankan cardiac output/ memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh begitu juga dengan venous return.

Gagal jantung merupakan suatu status jadi bukan merupakan suatu diagnosis.

Faktor risiko dari gagal jantung adalah hipertensi, obesitas, merokok, dislipidemia, penyakit arteri koroner (Coronary Artery Disease/CAD), Diabetes melitus.

Hipertensi menyebakan afterload meningkat sehingga jantung harus  bekerja lebih keras untuk memompa darah melawan resistensi pembuluh darah, sehingga jantung mengkompensasi dengan hypertrophy otot-otot jantung terjadilah Left Ventricular Hypertrophy (LVH). lama kelamaan ketika jantung capek maka dapat menyebabkan gagal jantung. Oleh karena itu LVH merupakan tanda awal yang dapat dideteksi sebelum berkembang menjadi gagal jantung.

Penyakit arteri koroner berkontribusi pada gagal jantung melalui berkurangnya kontraktilitas jantung sehingga lama kelamaan jantung juga gagal memompa bila kontraktilitasnya jelek.

Faktor risiko yang lain berperan dalam terjadinya hipertensi dan penyakit arteri koroner.

Istilah-istilah dalam gagal jantung:

  • Preload adalah regangan dinding ventrikel pada akhir fase diastole (regangan dinding ventrikel sesaat sebelum ventrikel berkontraksi) atau gampangnya adalah beban yang harus di lawan sebelum jantung berkontraksi
  • Afterload adalah tegangan dinding ventrikel selama kontraksi atau beban yang harus dilawan didepan jantung saat jantung berkontraksi.
  • Kontraktilitas adalah karakteristik otot jantung yang bertanggung jawab terhadap kekuatan otot jantung ketika berkontraksi. Tidak bergantung pada afterload atau preload
  • Stroke volume adalah volume darah yang di keluarkan dari ventrikel selama fase sistolik
  • Cardiac output adalah Stroke Volume x Heart Rate
  • Fraksis Ejeksi (Ejection Fraction) adalah stroke volume/end diastolic volume, range normalnya 55-75%

Karena jantung dibagi jantung kanan dan jantung kiri maka gagal jantung juga dibagi menjadi gagal jantung kanan dan jantung gagal kiri.

Gagal jantung kiri dapat disebabkan karena disfungsi diastol (gagal saat pengisian jantung) atau dapat pula karena disfungsi sitolik (gagal saat pemompaan jantung)

Penyebab gagal jantung kiri

Disfungsi Sistolik Kontraktilitas terganggu Infark myocard, transient myocard infarct, chronic volume overload pada regurgitasi mitral dan aorta, dilated cardiomyopathy
  Meningkatnya afterload Stenosis aorta, hipertensi yang tidak terkontrol
Disfungsi diastolik Relaksasi ventrikel yang terganggu LVH, hypertrophic cardiomyopathy, restrictive cardiomyopathy, transient myocard infarct
  Obstruksi pengisian ventrikel kiri Stenosis mitral, Tamponade cordis

Systolic dysfunction:

LVEF<40% + gejala gagal jantung

Diastolic dysfunction:

LVEF>55% +gejala gagal jantung

LVEF = Left Ventricular Ejection Fraction

Penyebab Gagal jantung kanan

Dari Jantung Gagal jantung kiri, stenosis pulmonal, infark ventrikel kanan
Penyakit Parenkim paru PPOK, Interstitial lung disease, Adult Respiratory Distress Syndrome, Infeksi Paru kronis atau bronchiectasis
Penyakit Vaskular Paru Emboli paru, Hipertensi paru primer.

Tanda dan Gejala Gagal Jantung

  Gejala Tanda
Gagal Jantung kiri Dyspneu on effort

Orthopneu

Paroxysmal nocturnal dyspneu

Fatigue

Diaphoresis/berkeringat berlebih

Tachicardi

Tachypneu

Loud P2

S3 gallop

Gagal Jantung kanan Edema perifer

Tidak nyaman di perut kuadran kanan atas

JVP meningkat

Hepatomegaly

Edema perifer

Gejala gagal jantung kiri :

  • sesak nafas saat beraktifitas (dyspnea in effort) karena kerja ventrikel kiri berkurang untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sesak nafas ini bervariasi bergantung keparahan (progresif), dan diklasifikasikan menjadi NYHA I, II, III dan IV
  • Orthopnea yaitu sesak nafas yang timbul bila posis berbaring
  • Paroxysmal nocturnal dyspnea yaitu bangun pada malam hari karena sesak nafas

Gagal jantung kiri bisa menjadi gagal jantung kanan!!

Gagal jantung juga disebut congestive heart failure atau dalam bahasa indonesia  gagal jantung kongestif atau biasa disebut dekompensasi kordis adalah kondisi dimana terjadi gagal jantung kiri yaitu ventrikel kiri gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan darah masih menumpuk di paru-paru terjadilah kongesti, (bisa sampai efusi pleura juga), yang menyebabkan sesak nafas. Akibat darah masih banyak di paru akhirnya ventrikel kanan harus bekerja ekstra keras untuk melawan tahanan diparu-paru. Lama kelamaan ventrikel kanan capek juga dan terjadilah gagal jantung kanan, yang menyebabkan darah di vena sulit kembali ke jantung kanan sehinga manifestasinya adalah peningkatan tekanan vena jugularis, edema tungkai, hepatomegaly dan ascites.

Derajat Gagal jantung menurut NYHA (The New york Heart Association)

Class I pasien dengan penyakit jantung tanpa ada limitasi aktifitas fisik
Class II pasien dengan penyakit jantung dengan limitasi aktifitas fisik ringan
Class III pasien dengan penyakit jantung dengan limitasi aktifitas fisik berat
Class IV Gejala muncul bahkan saat istirahat, tidak nyaman dengan aktifitas fisik

Staging Gagal Jantung menurut The American College of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA)

Stage A risiko tinggi gagal jantung tapi tanpa penyakit jantung struktural atau gejala gagal jantung

Contoh : orang HTN, DM, CAD

Stage B Ada penyakit jantung struktural tapi tidak ada gejala gagal jantung

Contoh : LVH, penyakit katup jantung, riwayat MI (+)

Stage C Ada penyakit jantung struktural dan ada gejala gagal jantung
Stage D Pasien dengan gejala gagal jantung yang jelas saat istirahat meskipun dengan maksimal terap medis dan pasien yang memerlukan intervensi khusus

Pemeriksaan Penunjang yang penting adalah EKG dan Rontgen Thorax dan pemeriksaan lab lain misal gula darah yang dianggap perlu.

Manajemen

Stage A Stage B
Terapi hypertensi

Berhenti Merokok

Terapi kelainan fisik

Olahraga secara teratur

Kurangi intake alkohol

Gunakan ACE inhibitor

Semua intervensi di stage A

ACE inhibitors*

ß-blockers* (post MI)

 

* disesuaikan dengan kondisi pasien

 

Stage C Stage D
semua stage B interventions

Drugs for routine use:

Diuretics

ACE inhibitors

ß-blockers

Digitalis

Dietary sodium restriction

semua di stage  A, B, and C

Mechanical assist devices

Heart transplantation

Continuous IV inotropic infusions for palliation

Hospice care